Kamis, 11 Desember 2014

Pentingnya bersosialisasi

(menurut pendapat saya)

Sebagai makhluk sosial,manusia tidak bisa hidup sendiri dan tergantung kepada orang lain. Manusia tidak dapat hidup tanpa kelompok. Dalam hidupnya ia selalu tergantung pada orang lain atau kelompoknya. Demikian juga dalam pembentukan kepribadian. Kepribadian manusia pun selalu dipengaruhi oleh kelompoknya. Pembentukan kepribadiannya melalui dua proses, yaitu: Pertama, proses sosialisasi yang dilakukan tanpa sengaja melalui interaksi sosial, dan kedua, proses sosialisasi yang dilakukan secara sengaja melalui proses pendidikan dan pengajaran. 
Jadi,proses sosialisasi sangatlah penting karena dapat mempererat hubungan antara masyarakatnya,dapat memperoleh suatu ilmu dari suatu masyarakat tersebut,dapat membentuk suatu kepribadian yang unik.
Sosialisasi itu sendiri sangat penting adanya, karena bila tidak ada sosiaisasi maka bisa dipastikan apapun tujuan yang kita maksudkan untuk diri kita sendiri ataupun untuk orang lain tidak akan tercapai.
Apabila seorang individu tidak bersosialisasi maka ia tidak dapat mengenal antara satu masyarakat dengan masyarakat lain , tidak dapat berinteraksi dengan baik ,serta tidak bisa menjalin hubungan masyarakat dan kurang diterima dalam suatu kalangan masyarakat.
Ilmu pengetahuan pun  tidak dapat ia ketahuai tanpa adanya sosialisasi, kurang mengetahui norma norma yang ada dalam masyarakat, kepribadian seseorang  kurang terbentuk dan sulit untuk berkembang, serta kurangnya kehidupan yang nyaman dan damai dalam suatu masyarakat.

Contoh sosialisasi dalam kehidupan :
Ikut berorganisasi dalam suatu masyarakat yang ada dalam daerah tersebut,misalnya : organisasi PKK,rukun kematian, Dharma Wanita, dll.
            Ikut kegiatan yang diadakan dalam suatu kelompok masyarakat misalnya kerja bakti dalam pembangunan jembatan di desa, mengikuti acara pengajian yang diadakan dalam masyarakat.

Dengan cara berorganisasi maka hubungan masyarakat akan semakit dekat serta melatih perkembangan karakter dan dapat mengetahui suatu karakter tiap individu dalam suatu kelompok masyarakat itu sendiri.

Bentuk-bentuk agen/media sosialisasi:
1. Keluarga
Dalam lingkungan keluarga dikenal dua macam pola sosialisasi:a. Sosialisasi represif : mengutamakan ketaatan anak kepada orang tuanya.
Contoh : Pak Herman menginginkan anaknya selalu disiplin dalam hidup. Ia sering memarahi dan bahkan memukul setiap kali anaknya tidak disiplin.
b. Sosialisasi partisipatif/ partisipatoris : mengutamakan adanya partisipasi pada anak. 
Contoh : Setiap kali naik kelas, Iwan selalu diberi uang atau hadiah oleh ayahnya.
Dalam pemilihan jurusan, anak berhak untuk menentukan pilihan, orang tua hanya memberikan arahan atau pertimbangan.
2. Sekolah
Dapat memperoleh pendidikan nilai dan norma.
3. Kelompok pergaulan / Teman sepermainan  
Contoh sosialisasi yang bersifat otoritatif: 
Dalam berinteraksi dengan teman sebaya, seorang anak secara bebas tanpa paksaan dapat menerima ataupun menolak perilaku yang baik sesuai nilai dan norma sosial.
Keterlibatan remaja dalam kasus penggunaan narkoba lebih dominan disebabkan adanya pengaruh sosialisasi dari teman sepermainan.
4. Media massa : cetak atau elektronik.
Contoh pengaruh negatif media elektronik :
Arman yang dulunya berambut hitam tiba-tiba mengubah warna rambutnya menjadi pirang. Tindakan Arman tersebut dilakukan setelah sering melihat artis idolanya di televisi yang juga berambut pirang.

Faktor-faktor penghambat dalam sosialisasi:a. Kemampuan berbahasa
b. Kepandaian bergaul
c. Kehidupan masyarakat yang terisolir
d. Kesulitas dalam melakukan komunikasi
e. Hambatan alam
f. Adanya perbedaan kelakuan antara satu individu dengan individu lain
g. Perubahan dalam masyarakat akibat modernisasi
h. Terjadinya kesenjangan kebudayaan antarkelompok dalam masyarakat

Nama : Awwaluz Zahroh Mahya A.
Kelas : XB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar