Rabu, 10 Desember 2014

Cerita Pendek "Gadis Bermata Bening Itu"

Gadis Bermata Bening Itu

“bruuk”, gadis itu terjatuh lagi, membuat orang orang yang berjalan di sekitarnya merasa heran karena gadis itu sudah jatuh dua kali karena tersandung
Gadis itu merintih melihat kakinya yang lecet, tapi ia segera bangun dan berjalan ke tempat tujuannya, sejenak pandangan beberapa orang tertuju padanya
Akhirnya ia sampai di tempat tujuannya, ia mengitarkan pandangannya mencari seseorang yang ingin ditemuinya
Matanya tertuju pada wanita yang duduk di bangku bawah pohon, karena sekarang ia berada di taman
“mbak rina”, sapa gadis itu seketika wanita bernama rina itu menoleh dan tersenyum
“rasti ayo duduk” ucap rina pada rasti yang langsung menuruti perkataannya
“kaki kamu kenapa ras?”
“gak papa mbak tadi cuma jatuh waktu mau kesini, lagian cuma lecet sedikit”
Rina memandangi rasti yang menunduk melihat luka di kakinya, gadis yang sudah ia anggap seperti adik, ia sedih dengan jalan hidup rasti tapi tak banyak yang bisa ia lakukan, hanya mendengarkan dan memberi semangat, hanya itu yang bisa ia lakukan
Gadis bermata bening itu harus rela kehilangan, mengubur mimpinya karena harus putus sekolah, orangtuanya pun terkesan tidak peduli dan sangat tega padanya, perlakuan dan kata kata kasar pun menjadi makanan sehari hari baginya dan walau pun sekarang ia sudah tak bergantung pada orangtuanya lagi karena ia harus bekerja keras sendiri tapi ia harus menanggung semua luka yang pernah mereka goreskan di hidupnya, yang sesaat bisa membuat air matanya menetes karena mengingatnya
“mbak aku mau kasih tahu sesuatu” ucap rasti yang memecah keheningan dan menghentikan lamunan rina
“soal apa” tanya rina
Sesaat gadis itu diam, ia tarik nafas panjang, sedikit meringankan beban di dadanya dan kembali berbicara “aku lelah mbak, selama ini aku mengorban kan banyak hal tapi sikap orangtua juga orang yang aku sayang tak pernah berubah, semuanya tak ada gunanya karena bukan pada tempatnya”
“apa maksud kamu ras?”
“dan sekarang aku tidak akan mencintai dan berbuat untuk mereka lagi karena itu hanya membuat hatiku sakit” ucap rasti
Membuat rina tercengang dengan perkataannya dan sekarang mata bening itu mulai meneteskan air mata dan kembali bercerita
“tapi”, ucap rasti lagi
“aku akan mencintai dan berbuat sesuatu untuk mereka karena allah mbak, jadi hatiku tidak sakit lagi karena allah maha tahu perasaanku, aku sadar mbak mereka hanya manusia, jika allah tidak menghendaki mereka tahu maka mereka tidak akan tahu, dan jika tak diberi rasa kasih sayang mereka tak punya rasa kasih sayang begitu juga dengan ku”
Rina tersenyum dan memeluk gadis bermata bening itu
“dan biarkan semua luka itu allah yang mengobatinya”, ucap rina
Rasti mengangguk dan tersenyum, kini perasaannya menjadi lebik baik.
Ketika kita mencintai, berbuat dan berkorban untuk orang yang kita cintai tapi mereka tidak mengerti dan terus menyakiti hati kita, itu pasti menjadi hal yang sulit tapi ketika kau berbuat karena allah percayalah allah akan membalas perbuatanmu, cintamu dan apa yang korbankan karena allah maha mengetahui, dan perlu kita tahu ketika kita berbalik dan pergi karena mencintai dan berbuat untuk orang lain mereka akan jauh lebih sedih karena kehilangan orang yang mencintainya, karena itu berbuatlah karnanya sebisa mungkin.
Cerpen Karangan: Faisya Pujihandayani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar